Laman

Monday, April 9, 2012

ibu metal

contoh ibu metal dari google
"Ntar hubungi gue lagi ya.. Kita musti ketemu di satu titik. Elo yang nentuin kita ketemu dimana, kalo udah, elo hubungi gue lagi ya...Ok, thanks ya"
    Begitu masuk, mata saya langsung menuju ke sumber suara. Seorang wanita cantik, berbaju hitam, rok mini berlapis leging yang juga berwarna hitam sedang duduk di pojok warung di perumahan tempat saya kost.
    "Wow.." gumam saya. Mata saya terus tak bisa lepas. Ibu yang sedang menelepon itu ternyata juga menggunakan lipstik hitam dan cat kuku hitam.


"ibu ini pasti suka warna hitam" kata saya dalam hati. Karena penasaran, saya kemudian sengaja duduk di kursi yang menghadap ke ibu tersebut
  Beberapa saat kemudian, dari arah luar, datang seorang laki-laki dan dua orang anak kecil berseragam SD. Yang satu lebih tinggi, kemungkinan adalah sang kakak, dan yang satu adalah sang adik. 
"Mamaaa..."
    "mau makan nak? ambil aja, tinggal pilih sayang.. " kata ibu itu sambil mengusap kepala seorang anak yang lebih tinggi. Suaranya berubah, jauh lebih lembut, dan jauh dari judes.
lalu sang kakak berbisik kepada ibunya : " ma, kaki adek kejatuhan"
"Ya ampun kenapa sayang?" ibu itu langsung mengahampiri anak yang lebih kecil yang berdiri di ujung meja. Ibu itu berjongkok dan hendak memeriksa kuku si kecil yang menghitam.
"jangan dipegang ma, sakit" Mata si kecil mulai merah.
" iya sayang, ndak papa yaa" ibu itu lalu menarik anaknya ke pelukannya. dan lalu tangis si kecil itu pecah.
"ndak papa sayang..ndak papa" ibu itu terus berbisik di telinga anaknya.
"woow.." gumam saya sekali lagi. "ibu yang luar biasa"

Dan tepat saat es jeruk saya sudah selesai dibuat dan disodorkan pada saya, itu artinya saya harus segera pulang. Pulang dengan senyum lebar. Rejeki hikmah luar biasa.



"Ibu memang tetaplah ibu, manusia paling nyaman untuk sebuah pelukan, bagaimana pun bentuknya." :)

 pulang ngampus, 9 April 2012

No comments:

Post a Comment